Home Daerah Kapolda Banten Resmikan PAMAPTA dan Tim Negosiator, Wujudkan Polri Humanis dan Responsif

Kapolda Banten Resmikan PAMAPTA dan Tim Negosiator, Wujudkan Polri Humanis dan Responsif

50
0
SHARE
Kapolda Banten Resmikan PAMAPTA dan Tim Negosiator, Wujudkan Polri Humanis dan Responsif

Keterangan Gambar : Kapolda Banten Resmikan PAMAPTA dan Tim Negosiator, Wujudkan Polri Humanis dan Responsif

Serang – Dalam upaya memperkuat transformasi kelembagaan dan meningkatkan pelayanan publik, Polda Banten resmi meluncurkan Perwira Samapta (PAMAPTA) serta Tim Negosiator di jajaran Polda dan Polres/Ta. Acara launching berlangsung di lapangan Polda Banten, Senin (20/10/2025), dipimpin langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Hengki, didampingi seluruh pejabat utama Polda Banten.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari program transformasi Polri menuju organisasi yang semakin Presisi, responsif, profesional, dan humanis. Dalam amanatnya, Kapolda Banten menegaskan bahwa langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kehadiran Polri di tengah masyarakat.

“Launching ini memiliki makna yang sangat penting dalam kerangka transformasi kelembagaan Polri menuju organisasi yang semakin Presisi. Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kapolri Nomor Kep/1438/IX/2025 dan Surat Kapolri Nomor B/19996/X/KEP./2025, penyesuaian nomenklatur dari Kepala Unit SPK menjadi Perwira Samapta (PAMAPTA) bukan sekadar administratif, melainkan bagian dari penguatan fungsi pelayanan kepolisian terpadu,” jelas Irjen Pol Hengki dalam sambutannya.

Kapolda menjelaskan bahwa PAMAPTA akan menjadi wajah terdepan Polri dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Mereka berperan penting dalam penerimaan laporan, penanganan awal di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengurusan surat-menyurat, hingga patroli dan pengamanan kegiatan masyarakat.

“Tugas ini menuntut profesionalisme, disiplin, ketegasan, serta empati. PAMAPTA harus mampu menjadi problem solver, bukan sekadar penerima laporan. Karena di tangan rekan-rekanlah citra Polri pertama kali terbentuk di mata masyarakat,” tegas Kapolda Banten.

Selain meluncurkan PAMAPTA, Kapolda juga meresmikan Tim Negosiator Polda Banten yang terdiri dari personel Polwan berpangkat Pama dan Bintara. Tim ini memiliki peran strategis dalam menghadapi potensi konflik sosial, aksi unjuk rasa, dan dinamika masyarakat melalui pendekatan dialogis dan persuasif.

“Pembentukan Tim Negosiator merupakan wujud nyata dari pendekatan humanis Polri. Kita harus selalu mengedepankan dialog, komunikasi efektif, dan pengendalian diri, dengan tetap melindungi hak asasi manusia serta menjaga stabilitas kamtibmas,” ujar Irjen Pol Hengki.

Dalam arahannya, Kapolda Banten memberikan empat penekanan penting bagi seluruh personel PAMAPTA dan Tim Negosiator:
    1.    Laksanakan tugas dengan tanggung jawab, empati, dan integritas tinggi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
    2.    Tingkatkan kemampuan teknis dan komunikasi taktis, kuasai SOP serta teknologi pendukung dalam setiap pelaksanaan tugas.
    3.    Perkuat sinergi antar fungsi kepolisian, terutama antara Samapta, Intelkam, Reskrim, dan Lantas, guna mewujudkan pelayanan yang terintegrasi.
    4.    Jaga citra dan marwah Polri dengan menghindari arogansi serta menanamkan budaya melayani sepenuh hati.

Kapolda juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik, mulai dari penyusunan sistem kerja, mekanisme operasional, hingga pola pelatihan. Menurutnya, kehadiran PAMAPTA dan Tim Negosiator menjadi bentuk nyata komitmen Polda Banten untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.

“Semoga dengan hadirnya PAMAPTA dan Tim Negosiator di seluruh jajaran, pelayanan kepada masyarakat semakin cepat, tepat, dan humanis. Kita ingin masyarakat merasakan Polri yang hadir sebagai pelindung, pengayom, sekaligus sahabat yang siap membantu kapan pun dibutuhkan,” tutur Kapolda Banten.

Irjen Pol Hengki menambahkan bahwa transformasi kelembagaan ini sejalan dengan semangat Polri Presisi yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan berbasis teknologi. Dengan demikian, Polri dapat merespons setiap persoalan masyarakat dengan cepat dan bijaksana.

“PAMAPTA dan Tim Negosiator harus menjadi garda terdepan Polri yang mampu membaca situasi dengan cermat, bertindak profesional, dan mengedepankan empati. Itulah bentuk nyata dari Polri yang humanis,” pungkasnya.

Dengan diresmikannya PAMAPTA dan Tim Negosiator, Polda Banten menegaskan komitmennya untuk menghadirkan sosok Polri yang tegas, profesional, namun tetap humanis dan komunikatif. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik, menciptakan keamanan, serta memperkokoh kemitraan antara Polri dan masyarakat. (Cik